Kritik Metafisika: Studi Komparatif Pemikiran Heidegger (1889-1976 M) dan Suhrawardi (1154-1191 M)
DOI:
https://doi.org/10.36781/kaca.v12i1.179Keywords:
Suhrawardi, Heidegger, kritik metafisika, ontological-existential, idlafah ishraqiyah.Abstract
Heidegger dan Suhrawardi memiliki pendapat yang seirama dalam mengonsepsikan kritik metafisika. Menurut mereka Ada itu hanya dapat tersingkap melalui interaksi langsung, ontological-existential dalam bahasa Hidegger dan idlafah isyraqiyah dalam bahasa Suhrawardi. Persamaan gagasan dari dua tokoh yang berbeda zaman dan tradisi ini jelas sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, sehingga artikel ini mengulas tentang apa saja persamaan dan perbedaan dari dua filsuf tersebut. Artikel ini memiliki keunikan tersendiri dibanding penelitian-penelitian yang ada, karena masih belum ditemukan penelitian yang mengkomparasikan pemikiran kedua filsuf tersebut. Bahkan, pada umumnya penelitian yang ada lebih menempatkan pemikiran Suhrawardi sebagai kajian tasawuf falsafi dalam dimensi logika, epistemologi, metafisika, dan bukan kritik metafisika sebagaimana menjadi tema utama artikel ini. Terakhir, artikel ini menemukan bahwa Heidegger dan Suhrawardi memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan antara keduanya tampak dalam pijakan berpikir, orientasi pemikiran, dan pandangan keduanya tentang keakuan performatif, sementara dalam gagasan kritik metafisika, keduanya berada di garis yang sama.
Downloads
References
Adian, Donny Gahral. Martin Heidegger. Jakarta: Teraju, 2003.
———. Pengantar fenomenologi. Cet. 1. Depok: Penerbit Koekosan, 2010.
———. Senjakala Metafisika Barat: Dari Hume Hingga Heidegger. Jakarta: Penerbit Koekoesan, 2012.
Al-Fayyadl, Muhammad. Teologi negatif Ibn ’Arabi: kritik metafisika ketuhanan. Yogyakarta, Indonesia: LKiS Yogyakarta, 2012.
Aminrazavi, Mehdi. “How Ibn Sīnian Is Suhrawardī’s Theory of Knowledge?” Philosophy East and West 53, no. 2 (2003): 203–14.
Aminrazavi, Mehdi, and Ian Richard Netton. Signifikansi Karya Suhrawardi. Translated by Ribut Wahyudi. Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2003.
Arif, Muhammad. “HERMENEUTIKA HEIDEGGER DAN RELEVANSINYA TERHADAP KAJIAN AL-QUR’AN.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 16, no. 1 (March 16, 2015): 85–106. https://doi.org/10.14421/qh.2015.1601-05.
Asrofi, M. Yusron. “Agama Zoroaster.” In Agama-Agama Di Dunia. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988.
Bakker, Anton. Antropologi Metafisik. Yogyakarta: Kanisius, 2000.
Bertens, K. Fenomenologi Ekssistensial. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 2006.
Drajat, Amroeni. Suhrawardi: kritik falsafah peripatetik. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2005.
Fain, Lucas. “Heidegger’s Cartesian Nihilism.” The Review of Metaphysics 64, no. 3 (2011): 555–79.
Fathurrahman, Fathurrahman. “Filsafat Iluminasi Suhrawardi Al-Maqtul.” TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan 2, no. 2 (October 31, 2018): 439–56. https://doi.org/10.52266/tadjid.v2i2.173.
Hardiman, F. Budi. Filsafat fragmentaris: deskripsi, kritik, dan dekonstruksi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2007.
———. Heidegger dan Mistik Kesehatan: Roman. Jakarta: KPG, 2016.
Hart, Michael H, Ken Budha Kusumandaru, and M. Nurul Islam. 100 tokoh paling berpengaruh di dunia, 2016.
Heidegger, Martin, and Joan Stambaugh. Being and Time: A Translation of Sein Und Zeit. SUNY Series in Contemporary Continental Philosophy. Albany, NY: State University of New York Press, 1996.
Henryk, Misiak, and Virginia Staudt Sexton. Psikologi fenomenologi, eksistensial dan humanistik : suatu survei historis. Bandung: Refika Aditama, 2005.
Husserl, Edmund. Ideas: General Introduction to Pure Phenomenology. Routledge Classics. London ; New York: Routledge, 2012.
Iqbal, Muhammad. Metafisika Persia: Suatu Sumbangan Untuk Sejarah Filsafat Islam. Translated by Joebaar Ayoeb. Bandung: Mizan, 1990.
Jones, Emma R. “The Future of Sexuate Difference: Irigaray, Heidegger, Ontology, and Ethics.” L’Esprit Créateur 52, no. 3 (2012): 26–39.
Kaelan. Filsafat bahasa: masalah dan perkembangannya. Yogyakarta, Indonesia: Paradigma Yogyakarta, 2002.
Lemay, Eric, J. Glenn Pitts, and Paul Gordon. Heidegger untuk pemula. Yogyakarta: Kanisius, 2001.
Louchakova-Schwartz, Olga. “A Phenomenological Approach To Illuminationist Philosophy: Suhrawardī’s ‘Nūr Mujarrad’ And Husserl’s Reduction.” Philosophy East and West 65, no. 4 (2015): 1052–81.
Love, Jeff, and Michael Meng. “The Political Myths of Martin Heidegger.” New German Critique, no. 124 (2015): 45–66.
Marsaoly, M. Said. “Mulla Shadra dan Ilmu Hudhuri.” Jurnal Mulla Shadra 1, no. 1 (2010).
Mcdaniel, Kris. “Heidegger’s Metaphysics of Material Beings.” Philosophy and Phenomenological Research 87, no. 2 (2013): 332–57.
Misbah Yazdi, Muhammad Taqi. Buku Daras Filsafat Islam. Translated by Musa Kazhim and Saleh Bagir, 2003.
Mousavian, Seyed N. “Suhrawardi on Innateness: A Reply to John Walbridge.” Philosophy East and West 64, no. 2 (2014): 486–501.
Nasr, Seyyed Hossein. Tiga Madzhab Utama Filsafat Islam. Translated by Ach. Maimun Syamsuddin. Yogyakarta: IRCiSoD, 2006.
Nasution, Harun. Falsafat dan mistisisme dalam Islam falsafat Islam - mistisisme Islam - tasawuf. Jakarta: Bulan Bintang, 2010.
Piliang, Yasraf Amir. Post-Realitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Post-Metafisika. Yogyakarta: Jalasutra, 2018.
Razavi, Mehdi Amin. Suhrawardi and the School of Illumination. Curzon Sufi Series. Richmond, Surrey: Curzon Press, 1997.
Sabri, Muhammad. Lonceng Kematian Mistisme Agama. Yogyakarta: Resist Book, 2009.
Siswanto, Joko. Sistem-Sistem Metafisika barat : dari Aristoteles sampai Derrida / Joko Siswanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Soleh, A. Khudori. “Filsafat Isyraqi Suhrawardi.” ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 12, no. 1 (January 22, 2011): 1–19. https://doi.org/10.14421/esensia.v12i1.699.
Suhrawardi. Hikmah Al-Ishraq: Teosofi Cahaya Dan Metafisika Hudhuri. Translated by Muhammad al-Fayyadl. Islamika, 2003.
Vogel, Lawrence. “Hans Jonas’s Diagnosis of Nihilism: The Case of Heidegger.” International Journal of Philosophical Studies 3, no. 1 (March 1995): 55–72. https://doi.org/10.1080/09672559508570803.
Walbridge, John. “A Response to Seyed N. Mousavian, ‘Did Suhrawardi Believe in Innate Ideas as A Priori Concepts? A Note.’” Philosophy East and West 64, no. 2 (2014): 481–86.
Yazdi, Mehdi Ha’iri. Menghadirkan Cahaya Tuhan: Epistemiologi Iluminasionis Dalam Filsafat Islam. Indonesia: Mizan, 2003.
Ziai, Hossein. Sang Pencerah Dari Timur: Suhrawardi Dan Filsafat Iluminasi. Translated by Muhammad Afif. Jakarta: Sadra Press, 2012.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.






