Pandangan Al-Quran Tentang Fenomena Flexing dalam Ibadah

Authors

  • Ira Yunita Pohan Institut Daarul Qur’an Tangerang, Banten
  • Mohamad Mualim Institut Daarul Qur’an Tangerang, Banten
  • Muhammad Ghifari Institut Daarul Qur’an Tangerang, Banten

DOI:

https://doi.org/10.36781/kaca.v14i2.723

Abstract

Fenomena flexing atau pamer di media sosial telah menjadi tren yang kian populer, mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk ibadah. Fenomena ini memunculkan pertanyaan penting mengenai pandangan Al-Quran terhadap perilaku flexing, khususnya dalam konteks ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena flexing ibadah dengan merujuk pada ajaran-ajaran dalam Al-Quran dan membandingkannya dengan definisi flexing yang ada di media sosial saat ini. Meskipun istilah flexing tidak ditemukan secara langsung dalam Al-Quran, penelitian ini menggunakan konsep-konsep terkait seperti riya’ (pamer), ujub (kesombongan), tamak (keinginan berlebihan), dan takabur (keangkuhan) untuk memahami bagaimana Al-Quran menanggapi fenomena ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, mengumpulkan data dari Al-Quran dan kitab tafsir sebagai data primer, serta dari berbagai artikel, jurnal, dan sumber online sebagai data sekunder. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa flexing ibadah di media sosial berpotensi mengubah niat ibadah dari tujuan spiritual yang tulus menjadi pencarian validasi sosial, yang bertentangan dengan ajaran Al-Quran tentang keikhlasan dan kesederhanaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa fenomena flexing ibadah dapat menimbulkan dua dampak berbeda, 1) Negatif apabila tidak dilakukan dengan tepat yang beresiko menimbulkan seperti peningkatan sifat riya’, materialisme, dan krisis identitas, dan 2) Posistif jika dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang harus di perhatikan yang dapat memotivasi orang lain untuk mengerjakan amal kebaikan, dan menghindari prasangka buruk yang dapat menjerumuskan orang lain ke dalam dosa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afifah, Nur Fullah Rona. Riya‟ Dalam Al-Qur‟an Perspektif Tafsir Al Maraghi. Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta, n.d.

Al-Shafi’i, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali al-Tusi al-Syafi’i, Ihya ‘Ulumu al-Din, Terj. Purwanto, Ihya Ulumuddin Cinta Kekuasaan & Riya Takabur & Ujub, (Cet I; Bandung: Marja, 2020).

Al-Razi, Muhammad Tafsir Fakhrurrazi, (Kairo : Qullul Fikri, At-Thob'ah Wannusyur Wal Quri',1981).

Darmalaksana, Wahyuddin Studi Flaxing dalam Pandangan Hadis dengan Metode Tematik dan Analisis Etika Media Sosial, Jurnal Gunung Djati Conference Series.

Fahmi, Nurul dkk“Flexing Dan Personal Branding: Konten Analisis Sosial Media Generasi Z Di Indonesia.” Jurnal Analisa Sosiologi 13, no. 1 (2024).

Fitra Raharja, Hawwin,dkk “Peran Pendidikan Karakter Untuk Menghadapi Tren Flexing Di Era Teknologi.” Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS) 6, no. 1 (2023).

Ilmuislam.id, Hadits Bukhari Nomor 2673. Diakses pada 30 Juli 2024, dari https://ilmuislam.id/hadits/11397/hadits-bukhari-nomor-2673

Indrawati, Rafika. “Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram Serta Pengaruhnya Terhadap Subjective Well-Being.” Empati : Jurnal Bimbingan Dan Konseling 8, no. 2 (2021).

Kallang, Abdul. “Konteks Ibadah Menurut Al-Quran.” Al-Din: Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan 4, no. 2 (2018): 1–13. https://doi.org/10.35673/ajdsk.v4i2.630.

Katsir, Ibnu Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsir, Terj. Abdul Ghoffar,Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1, (Bogor: Pustaka Imam Asy Syafo’I, 2004), h. 529.

Labib, Abdulloh. “Tahadduts Bi Al-Ni’mah Perspektif Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah Dan Relevansinya Terhadap Pelaku Flexing.” Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 10, no. 1 (2022): 1–23.

Mardiah, Anisatul. “Fenomena Flexing: Pamer Di Media Sosial Dalam Persfektif Etika Islam.” International Conference on Tradition and Religious Studies 1, no. 1 (2022): 310. http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/239.

———. “Fenomena Flexing: Pamer Di Media Sosial Dalam Persfektif Etika Islam.” International Conference on Tradition and Religious Studies 1, no. 1 (n.d.): 310. http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/239.

Mutia Annur, Cindy Media Sosial Paling Banyak Digunakan di Indonesia Awal 2024. Diakses pada 30 Juli 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/03/01/ini-media-sosial-paling-banyak-digunakan-di-indonesia-awal-2024

Mutmainah. “Musibah Dalam Al-Qur ’ an ( Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Qutb Dan Ibn Katsîr Atas Surat Al-Hadîd,” 2010.

Khayati, Nur, dkk. "Fenomena Flaxing di Media Sosial Sebagai Ajang Pengakuan Kelas Sosial dengan Kajian Teori Fungsionalisme Struktural", Jurnal Sosialisasi, Vol. 9, No. 2, 2022.

Pew Research Center (2023). Striking findings from 2023. Diakses pada 30 Juli 2024, dari pewresearch.org/short-reads/2023/12/08/striking-findings-from-2023/

Quran.nu.or.id, Q.S Al-Najm Ayat 32, Diakses pada 30 Juli 2024, dari https://quran.nu.or.id/Al-Najm/32

Quran.kemenag.go.id, Qur’an per-ayat dan per-surah, Diakses pada 30 Juli 2024, dari https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/53?from=1&to=62

Setia Bakti, Indra, dkk "Pamer Kemewahan, Kajian Teori Konsumsi Thorstein Veblen.” Jurnal Sosiolgi USK, 2020.

Sofia Ilham,Kamelia “Flexing Dalam Perspektif Surat At-Takatsur Dan Internalisasinya Dalam Era Media Sosial.” Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang, 2023.

Zulfikar, Eko “Interpretasi Makna Riya’ Dalam Al Qur’an : Studi Kritis Perilaku Riya’ Dalam Kehidupan Sehari-Hari”. Kediri : Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2018.

Downloads

Published

2024-08-25

How to Cite

Pohan, I. Y., Mualim, M., & Ghifari, M. (2024). Pandangan Al-Quran Tentang Fenomena Flexing dalam Ibadah. KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin, 14(2), 256–273. https://doi.org/10.36781/kaca.v14i2.723

Issue

Section

Articles